JOKAM
Manshurin Webzine Commuity 

 M E N U

 HOME

 DAKWAH

 CERITA ISLAMI

SUARA KITA
BUKU TAMU
MESSAGE BOARD
SUMBER DUIT
CHATT ROOM
CHATT BOARD
KIRIM E-MAIL
FORM

 Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran

Allah berfirman: "Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar". (An-Nisa':114)

Keterangan dan kandungan ayat:

Ayat ini menjelaskan, bahwa tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan manusia. Jika tidak ada kebaikan, maka kemungkinannya adalah tidak bermanfaat, seperti ikut campur dalam percakapan yang tidak ada larangan. Atau bisa jadi buruk dan mendatangkan bahaya, seperti ucapan-ucapan yang dilarang, apa pun bentuknya.

Lalu Allah memberikan pengecualian sebagaimana berikut:

"Kecuali orang yang menyuruh memberi sedekah" berupa harta, ilmu atau apa saja yang mendatangkan manfaat. Bahkan boleh jadi termasuk di dalamnya, ibadah-ibadah ringan, sebagaimana yang disebutkan dalam sabda nabi saw.: "Sesungguhnya setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap ucapan takbir sedekah, setiap tahlil sedekah, mengajak kepada yang makruf adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah dan menggauli istri adalah sedekah" Hadis.

"Berbuat makruf": Yaitu kebaikan, ketaatan dan segala apa yang telah diketahui kebaikannya menurut syariat dan akal.

"Mengadakan perdamaian di antara manusia", perdamaian tidak akan terjadi kecuali terdapat dua pihak yang berselisih dan bermusuhan. Pertentangan dan permusuhan akan hanya melahirkan keburukan, dan cerai-berai yang tidak bisa lagi dihitung. Oleh karena itu, syariat menyuruh berdamai jika terjadi persilihan masalah darah, harta dan harga diri.

Orang yang mengadakan perdamaian di antara manusia, lebih baik dari pada orang yang mengkonsentrasikan diri dalam salat, puasa dan sedekah.

Seorang yang mendamaikan adalah orang yang telah diperbaiki perbuatan dan usahanya oleh Allah. Begitu juga sebaliknya, orang yang selalu membuat kerusakan maka perbuatannya pun tidak akan baik dan tidak akan tercapai maksudnya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan".(Yunus: 81)

Perbuatan-perbuatan ini jika dilakukan akan mendatangkan kebaikan, sebagaimana yang diisyaratkan dalam pengecualian pada ayat di atas. Namun demikian kesempurnaan pahala sesuatu perbuatan itu tergantung pada niat dan ketulusan. Allah berfirman: "Barang siapa melakukan itu hanya untuk mengharapkan keridaan Allah, Kami akan memberinya pahala yang besar."